Sabtu, 28 September 2019

Cerita Latsar CPNS


Setelah empat bulan berlalu, akhirnya akupunya kesempatan buat menceritakan pengalaman selama Latsar. Latsar merupakan kepanjangan dari Latihan Dasar yang wajib dilaksanakan oleh setiap CPNS sebagai bekal awal dalam menanamkan prinsip yang harus dimiliki setiap ASN. Hal ini wajib diterapkan setelah menjadi PNS yang merupakan bagian dari abdi negara.

Februari 2019, akusudah menjadi bagian dari instansi pemerintahan pusat yang aku pilih. Beruntungnya, aku dapat mengikuti Latsar di batch 1, tepatnya Maret 2019. Bisa dibilang, hanya beberapa minggu aku ditempatkan di unit kerja, aku langsung meninggalkan kantor dan masuk asrama sekitar 1 bulan.

Selama mengikuti Latsar, sebenarnya antusiasme aku sangat rendah. Hal ini dikarenakan banyak pikiran-pikiran yang mengganggu, khususnya masalah finansial karena pada saat itu tabunganku mulai habis dan pemasukan masih dirapel 3 bulan kedepan. Selain itu, setiap harinya selalu dijejali oleh materi yang sangat banyak dan kegiatan dalam satu hari sangat padat, waktu istirahat yang sangat sempit sehingga rasanya badan ini sangat lelah sekali. Sangat berbeda dengan teman-temanku lainnya yang sangat semangat setiap menerima materi.

Di minggu terakhir asrama, akhirnya badanku drop. Kepala sakit, badan pegal, dan mual. Beberapa kali kegiatan di lapangan seperti olah raga dan apel, tidak dapat aku ikuti. Pada saat ujian tulis akhir pun, aku masih dalam keadaan kurang fit dan aku dinyatakan gagal. Untuk itu, aku harus melakukan remedial. Remedial bukan sekedar remedial, tapi aku juga harus menerima hinaan dari salah satu rekan Latsar. Cukup menyakitkan, tapi aku terus melanjutkan Latsar ini sampai selesai. Untungnya, saat sidang Proposal Proyek Aktualisasi, tidak ada masalah yang berarti. Apapun hasilnya kelak, aku terima apa adanya.

Setelah sidang proposal selesai, saatnya masuk tahap aktualisasi di kantor. Sekitar 1,5 bulan aku kembali masuk kantor sambil menyelesaikan Proyek Aktualisasi. Kenyataannya selama di kantor, cukup sulit mengerjakan proyek aktualisasi karena hampir tiap minggu aku dinas luar kota atau dalam kota untuk menghadiri suatu kegiatan. Untungnya, aku punya kekuatan deadliner sehingga aku bisa menyelesaikannya sebelum sidang akhir aktualisasi. Dengan judul "Peta Kajian Kerjasama Daerah" yang nanti akan aku share juga, aku dapat mempresentasikannya dengan  baik. Dan hal yang paling tidak terduga, aku menjadi peringkat 4 terbaik dari Golongan III. Aku sangat tidak menyangka hal itu. Teman-teman saya di Golongan III semua bergembira, cuma anak-anak Golongan II saja yang menyangsikan prestasi aku ini. Sebagai informasi, Latsar ini diikuti oleh dua golongan, yaitu Golongan III dan II. Kegiatan ibadah, olah raga, dan apel diikuti bersama-samatetapi untuk kelas materi dipisahkan.

Dari semua suka duka sepanjang Latsar, intinya adalah aku harus banyak bersyukur. Bukan cuma ujian otak dan fisik saja, tetapi mental pun diuji. Intinya adalah bahwa apapun yang kita kerjakan lakukanlah sebaik mungkin sesuai dengan kemampuan kita. Jangan pernah memaksakan untuk jadi yang sempurna, sesuaikanlah dengan kondisi yang kita miliki. Perlu diingat bahwa usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil.

Rabu, 18 September 2019

Proposal: Aktivitas Penumpang Commuterline Di Stasiun Gang Sentiong


Kereta beserta jalurnya memang merupakan salah satu ketertarikan saya. Selain sebagai alat transportasi massal, kereta juga memiliki keunikan di sisi sejarah dan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kota. Untuk itu, saat ada tugas untuk membuat proposal penelitian kualitatif, kereta menjadi salah satu tema yang unik untuk dibahas. Kebetulan pada saat itu saya tinggal di dekat dengan Stasiun Gang Sentiong, keunikan stasiun beserta para penumpangnya menjadi minat gue untuk diteliti. Ini hanya proposal dan belum ada kelanjutannya untuk diteliti. Mungkin suatu saat ada gerakan hati untuk melanjutkan penelitian ini.

Sabtu, 14 September 2019

Pemilihan Tiket Elektronik Bagi Penumpang Commuterline Jabodetabek


Pemilihan Tiket Elektronik Bagi Penumpang Commuterline Jabodetabek merupakan riset yang saya buat untuk tugas mata kuliah Metode Pengambilan Keputusan I pada semester 1 tahun 2017 lalu. Riset ini menekankan pada metode yang digunakan dan kebijakan yang diambil. Sampel yang digunakan hanya sedikit karena waktu yang digunakan dalam mengambil kuesioner sangat terbatas. Metode yang digunakan adalah Analythical Hierarchy Process (AHP) merupakan metode pengambilan keputusan berdasarkan preferensi responden dengan membandingkan dua objek dalam satu indikator secara struktural. Responden dalam AHP umumnya merupakan seorang expert di bidang tertentu. Namun, dalam riset ini saya menjadikan masyarakat biasa sebagai expert dalam memilih penggunaan tiket elektronik untuk menentukan kebijakan penggunaan tiket elektronik.

Kekhawatiran Komunikasi

Sehubungan aku lagi membaca buku tentang Intercultural Communication , jadi terpikir untuk membahas sedikit tentang komunikasi. Lebih tepatn...