Satu bulan berada di rumah terus tanpa keluar memang sungguh membosankan. Walau kita work from home tapi suasana kerja di rumah dan di kantor itu sungguh berbeda. Ketika berada di rumah waktu kerja menjadi lebih fleksibel sehingga ada waktu-waktu tertentu yang membuat kita jenuh.
Hal ini sungguh terjadi pada diri saya sendiri. Jam kerja yang sangat fleksibel membuat banyak waktu di siang hari menjadi lebih banyak yang kosong. Hal ini karena pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat atau ada kerjaan mendadak yang dikerjakan pada malam hari. Untuk mengisi kekosongan tersebut, saya lakukan dengan membaca buku. Hal ini juga merupakan upaya untuk mengembalikan hobi membaca saya yang sudah pudar sejak beberapa tahun terakhir ini.
Setalah satu bulan karantina ada 5 buku yang sudah saya baca. Berikut sedikit ulasannya.
Komet dan Komet Minor
Kedua buku karya Tele Liye ini sudah saya beli sekitar setahun atau dua tahun yang lalu. Ya, karena berbagai halangan dan kesibukan membuat saya menunda membacanya. Sebenarnya, buku ini merupaka novel fiksi remaja dan merupakan serial yang cukup panjang. Iseng membaca seri pertama yang berjudul Bumi, membuat saya berlanjut hingga saat ini.
Buku ini menceritakan tentang Raib seorang anak keturunan Klan Bulan yang tinggal di Kaln Bumi layaknya manusia bumi. Petualangan Raib ditemani oleh Seli dan Ali yang merupakan teman sekolahnya. Mereka bertiga berpetualang ke kaln-kalan lain untuk menjaga kedamaian klan-klan karena ada seseorang yang berusaha untuk menguasai semuanya, yaitu Si Tanpa Mahkota.
Pertarungan Raib dan kawan-kawannya melawan Si Tanpa Mahkota berakhir di Buku Komet Minor ini. Si Tanpa Mahkota berhasil dikembalikan ke penjara dan kedamaian antar-klan pun dapat terjaga.
Catatan Najwa
Buku yang menceritakan perjalanan Mata Najwa sebagai acara talkshow terfavorit yang mengupas secara mendetil khususnya mengenai pemerintahan. Perjalanan Najwa Shihab yang telah menjadi pembawa acara Mata Najwa sejak 10 tahun lalu terangkum dalam quote-quote-nya yang khas dan menarik. Unek-unek masyarakat mengenai pemerintahan terwakilkan melalui Mata Najwa.
Max Havelaar
Atas rekomendasi teman kantor, Max Havelaar adalah buku yang ingin saya baca dan berhasil saya dapatkan di Google Play Book. Buku ini menceritakan sosok Havelaar yang merupakan Asisten Residen di Lebak pada masa kolonial. Havelaar ini merupakan seorang Belanda yang pintar dan baik serta ingin membuat rakyat Lebak sejahtera. Namun, kekuasaan Bupati Lebak dan bawahannya sangat membuat Havelaar kesal karena Bupati hanya memanfaatkan rakyat atas kekuasaannya. Hal itu membuat banyak rakyat Lebak yang menderita.
Havelaar berupaya melaporkan kesewenang-wenangan bupati kepada Residen Banten bahkan hingga ke Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Namun, laporannya itu disepelekan, hingga akhirnya Havelaar memilih mengundurkan diri dari jabatannya tersebut.
Perjalanan Dinas
Salah satu novel yang cukup menarik untuk dibaca, yaitu Perjalanan Dinas. Bercerita tentang seorang PNS yag melakukan perjalanan dinas dadakan dan menempuh waktu yang panjang. Kegalauan antara gengsi instansi, tanggungjawab sebagai atasan, dan pengabdian sebagai seoranng PNS. Takdir Tuhan yang tidak disangka-sangka memberikan pelajaran berharga dan membuat manusia mengambil keputusan yang terbaik.
Nah, itulah buku-buku yang telah saya baca saat ada waktu luang di rumah. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar