Waaaw, sudah cukup lama juga aku tidak update blog ini. Hal ini dikarenakan cukup banyak kerjaan yang sulit ditinggalkan. Predikat sebagai full-time blogger patut dipertanyakan nih. But, it's okay, mari kita mulai membahas hal-hal yang ringan terlebih dahulu.
Sebenarnya sih, tulisan ini merupakan bentuk kekecewaan atas suatu produk, yaitu Samsung Notes. Sebagai pengguna Android Samsung sejak 2019, Samsung Notes adalah satu-satunya aplikasi penulis catatan yang aku gunakan. Ketika di pertengahan 2020 aku memutuskan untuk membeli Tablet Samsung, tentunya semua catatan berbasis kertas, termasuk buku-buku hardcopy semuanya aku pindahkan ke Samsung Notes. Integrasi antara smartphone dan tablet tentu sudah jelas ada karena merupakan satu brand. Di sisi lain aku membutuhkan integrasi perangkat portabel tersebut dengan laptop. Pada saat itu, Samsung Notes masih bisa diinstal di perangkat windows. Aku pun tidak kesulitan membuka catatan dicatat di smartphone atau tablet di laptop ataupun sebaliknya. Semenjak itu produktivitasku cukup meningkat.
Sayangnya di pertengahan 2023 kemarin, ketika aku mau membuka Samsung Notes di laptop, catatanku tidak sinkron-sinkron. Sudah ditunggu sekitar 10 menit tetap tidak ada pembaharuan. Hingga terpaksa aku instal ulang dan muncul pop-up pemberitahuan bahwa Samsung Notes sudah tidak dapat diakses lagi di windows kecuali Samsung Galaxy Book. Sungguh kekecewaan yang luar biasa mengingat aku baru saja membeli laptop setahun yang lalu dan Samsung Galaxy Book tidak dijual resmi di Indonesia. Tentunya Samsung nilai Samsung jadi berkurang sedikit dari Apple yang semua produknya sudah dijual resmi di Indonesia. Jika seseorang hanya memiliki satu produk Apple, Apple masih memberikan kemudahan dengan memberikan akses Apple Notes lewat web sedangkan Samsung Notes tidak dapat diakses lewat web, hanya bisa pada aplikasi Samsung Notes yang terinstal di perangkat merk Samsung.
Sempat terpikirkan untuk migrasi semua catatan ke aplikasi lain, seperti Google Keep. Tapi melakukan migrasi dari Samsung Notes ke Google Keep tidak mudah. Perlu proses yang cukup lama karena harus mengkonversi satu per satu ke format PDF. Alhasil, aku tetap bertahan menggunakan Samsung Notes, namun untuk catatan yang dibuat di laptop aku save dalam format txt pada aplikasi Notepad dan disimpan dalam Google Drive yang terkoneksi dengan laptop.
Ya, cukup kecewa sih sebenarnya. Minimal Samsung bisa memberikan akses Samsung Notes atau Samsung Cloud via web. Menjual Samsung Galaxy Book di Indonesia juga mungkin salah satu alternatif, tapi tentu membeli laptop tidak seperti membeli kacang goreng. Mungkin jika laptop lama rusak bisa jadi pilihan tapi tentunya Samsung juga harus bersaing dengan brand lain dalam menjual laptopnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar