Selasa, 13 Agustus 2024

Fiksi Seru Supaya Kamu Lebih Bersyukur


Beberapa bulan belakangan ini, aku lagi senang baca fiksi. Dari beberapa yang aku baca, ada lima novel fiksi yang aku suka dan aku jadikan pengingat supaya bisa lebih banyak bersyukur.Pada aat itu aku sedang merasa sendu, memikirkan alur kehidupan yang begitu berliku dan stagnan. Dengan membaca cerita fiksi ini, aku sedkit bisa mengurangi overthinking dan membuat lebih bersyukur bahwa masih ada orang-orang yang mengalami kehidupan yang lebih sulit dari aku meskipun hanya dalam cerita fiksi. Wkwkwkwk.

Kami (Bukan) Sarjana Kertas - J. S. Khairen

Bercerita tentang sebuah remaja yang bernama Ogi yang hidup di keluarga miskin dan tidak mempunyai kemampuan akademik yang baik. Namun, masih punya keinginan untuk kuliah meskipun di kampus antah-berantah yang sangat tidak favorit. Pilihan kuliah di kampus tersebut ya karena biaya kuliahnya sangat murah namun demikian tetap sulit untuk dibayar karena kemiskinan yang dialaminya. Berbagai kesulitan dialami Ogi dan hampir ingin mengakhiri hidupnya sendiri. Sampai akhirnya Ogi harus di drop out karena kualitas akademiknya selama beberapa semester tidak memenuhi kualifikasi. Namun, semesta berkata lain, Ogi diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan IT dan akhirnya bisa ditarik untuk bekerja di perusahaan IT internasional.

Kami (Bukan) Jongos Berdasi - J. S. Khairen

Masih kelanjutan dari Kami (Bukan) Sarjana Kertas, dalam novel ini lebih fokus ke teman-temannya Ogi setelah lulus dari kampus antah-berantah tersebut. Perjuangan memperoleh pekerjaan harus dihadapi mengingat kualifikasi bekerja bagaikan mau melamar menjadi pahlawan super. Namun, memang rejeki tidak akan kemana, hanya perlu sabar dan ber-ikhtiar.

Sisi Tergelap Surga - Brian Khrisna

Di balik hingar bingar Kota Jakarta, masih ada perkampungan yang isinya orang-orang pinggiran yang bertahan hidup pun masih sangat sulit. Pekerjaan apapun diambil, tanpa mempedulikan halal atau haram, yang penting bisa makan untuk hidup keesokan harinya. Fiksi ini menceritakan kehidupan dari sisi Jakarta lain tersebut. Buat kita yang bisa hidup sederhana pasti akan sangat bersyukur dibandingkan orang-orang yang buat makan besok aja masih berpikir cari uang dari mana.

Romansa Stovia - Sania Rasyid

Mengambil latar belakang di masa Hindia Belanda, novel ini menceritakan perjuangan orang-orang pribumi untuk menjadi seorang dokter yang tentunya butuh waktu, uang, dan perjuangan untuk mendapatkan gelar tersebut. Tidak hanya itu persahabatan dan cinta pun menjadi ujian yang bisa kitya ambil pelajaran dalam kehidupan nyata.

Anak Kos Dodol Kumat Lagi - Dewi 'Dedew' Rieka

Keseruan anak-anak kos yang ajaib tapi kompak juga sangat seru buat dinikmati. Apalagi buat kita yang kulihanya harus merantau. Kenangan tentang masa-masa kos, perkuliahan, dan perjalaan menjadi seorang yang dewasa membuat kita belajar akan rasa syukur.

Masih banyak lagi tentunya fiksi-fiksi yang bisa jadi referensi buat kita untukmenjadi lebih bersyukur. Jika ada rekomendasi fiksi lagi, silahkan tulis di kolomkomentar ya. 

Kekhawatiran Komunikasi

Sehubungan aku lagi membaca buku tentang Intercultural Communication , jadi terpikir untuk membahas sedikit tentang komunikasi. Lebih tepatn...